Kriteria Gangguan Emosi Pada Anak

Gangguan Emosi Ringan
Gangguan tingkat ringan biasanya tak terlalu kentara, saking tak kentaranya, orang tua sekalipun tak menyadari hal ini.
Emosi anak akan terlihat biasa-biasa saja, meski jika ditilik lebih dalam, pertumbuhan emosinya tak sesuai dengan tahapan yang seharusnya dialami anak seusianya. Misal, diusia 4 tahin, anak seharusnya sudah mau berbagi dengan temannya, tetapi ia kerap marah ketika mainannya di pinjam. Atau diusia 5-6 tahun anak semestinya sudah berani tidur sendiri dikamarnya, namun ia menolak dengan alasan takut.

Gangguan Emosi Ringan
Ditingkat sedang, gejala gangguan emosi lebih kentara.
Anak bisa marah, takut, atau sedih terhadap hal-hal yang sebenarnya normal-normal saja pada anak-anak lain. Umpamanya, ketika mainannya dipinjam ia akan marah dan menyakiti anak yang mengambil mainannya, atau ketika ia diminta tidur sendirian, ia akan menolak keras dengan alasan takut.
Penolakannya sangat kuat, dengan menangis, wajah pucat, atau mungkin marah kepada orangtuanya.

Gangguan Emosi Berat
Gangguan emosi tingkat berat biasanya terlihat jelas. Hal ini karena perilaku anak tertinggal janggaldan tak biasa. Ketika marah, anak akan mengamuk, berteriak-teriak, bahkan menyakiti dirinya sendiri. Ketika ia takut terhadap sesuatu yang tak membahayakan dirinya, seperti kucing, kecoa, tikus, ruang sempit, gelap, ia akan terlihat pucat pasi, muncul keringat dingin, menjerit, menangis keras, dan lainnya.
Atau ketika sedih, ia akan mengurung diri, menangis sendirian, melamun berkepanjangan, mudah menangis, dan lainnya

2 thoughts on “Kriteria Gangguan Emosi Pada Anak

  1. Have you ever considered about adding a little bit
    more than just your articles? I mean, what you say
    is important and everything. However think about if you added some great graphics or videos to give your posts more, “pop”!

    Your content is excellent but with pics and videos, this site could definitely be
    one of the most beneficial in its niche. Good blog!

Leave a comment